flashback,
dulu pas lagi mau beli peci di halaman kampung, asumsi saya peci itu
harganya mahal. saya beramsumsi seperti itu karena pengalaman waktu
beli peci di toko perlengkapan Haji. harganya sangat mahal, kalau
dibandingin beli peci di kampung sama ditoko itu perbandingan nya hampir
3x lipat dengan esensi jenis dan kualitas pecinya tidak jauh berbeda,
bahkan sama.
pernah lihat
toko perlengkapan haji sepi ? meskipun produk yang mereka jual harganya
mahal tetapi masih saja ramai. kenapa? barngnya bernilai keperluan.
pasti rekan reze tau kan konsumen (orang yang akan naik haji atau
umroh) membelinya untuk keperluan apa.
kembali
ke cerita saya waktu beli peci dikampung, 1peci itu harganya 10.000 dan
di toko-toko perlengkapan haji harga 1peci rata-rata > 20.000 .
note: kualitas tetap sama. bisa dibuktikan, anda coba beli dikampung dan ditoko.
nah rekan reze, melihat dari situasi itu. gimana ? udah liat peluang bisnisnya ?
saya
jabarkan deh peluangnya, biar rekan-rekan reze tambah ngeliat peluang
bisnisnya. misal : gimana kalau saya beli peci dari kampung terus saya
tawarkan ke orang-orang yang akan pergi haji atau umroh, lumayan kan?
mereka gak bakal tuh beli peci 1 atau 2 buah, minimal SATU KODI ! nah,
dipikiran reze pasti bakalan nanya nih gimana caranya kita tau orang
yang akan pergi haji atau umroh.
rekan
zenith pasti sering ngeliat kan tempat-tempat atau lembaga yang
nyediain jasa untuk pergi haji/umroh ? nah disitulah tempatnya, kita
harus berani mencari info tentang orang-orang yang akan pergi
haji/umroh. tentunya dengan menggunakan teknik komunikasi yang baik dan
cakap. Kebetulan saya udah mempelajari dari banyak buku tentang
komunikasi yang nantinya Insya Allah akan saya bahas
dipostingan-postingan selanjutnya.
sekian dari saya, terimakasih dan semoga bermanfaat.
Thanks for reading: