Embrio 6 minggu
Fakta bahwa Al Qur'an juga mengandung ilmu pengetahuan modern adalah
tanda lain bahwa itu adalah wahyu dari Allah Yang Maha Tahu, Tuhan kita
dan Pencipta segala sesuatu. Fakta ilmu pengetahuan dan sains di dalam
Al Qur’an 1400 tahun yang lalu menunjukkan bahwa Al Qur’an merupakan
wahyu Allah swt, yang menciptakan masa lalu dan masa depan sebagai momen
tunggal dan tak terkekang oleh waktu.
Berikut ini adalah hal-hal biologi yang dijelaskan dalam Al-Quran:
1. Setetes Air Mani
Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari
kemaluan laki-laki dalam satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5
menit yang sulit di dalam rahim wanita sampai menuju sel telur. Hanya
seribu dari 250 juta sperma yang berhasil mencapai sel telur.
Sel telur, yang berukuran setengah dari sebutir garam, hanya akan
membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan manusia bukan mani
seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini dijelaskan dalam
Al-Qur’an :
“Apakah manusia mengira akan dibiarkan tak terurus? Bukankah ia hanya setitik mani yang dipancarkan?” (Al Qur’an, 75: 36-37)
2. Jenis Kelamin dari Bayi
“Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” (Al Qur’an, 53:45-46)
Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin. Dua dari
46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai
kromosom kelamin. Dua kromosom ini disebut “XY” pada pria, dan “XX” pada
wanita. Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang
menyerupai bentuk huruf-huruf ini. Kromosom Y membawa gen-gen yang
mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen
yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.
3. Pembungkusan Tulang oleh Otot
Sisi penting lain tentang informasi yang disebutkan dalam
ayat-ayat Al-Qur’an adalah tahap-tahap pembentukan manusia dalam rahim
ibu. Disebutkan dalam ayat tersebut bahwa dalam rahim ibu, mulanya
tulang-tulang terbentuk, dan selanjutnya terbentuklah otot yang
membungkus tulang-tulang ini.
“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik” (Al Qur’an, 23:14)
Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar ke seluruh tubuh dan
tulang-tulang mencapai bentuknya yang kita kenal. Pada akhir minggu
ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di
sekeliling bentukan tulang. (Moore, Developing Human, 6. edition,1998.)
Embrio 23 minggu
4. ASI
Air susu ibu (ASI) adalah suatu campuran ciptaan Allah yang luar
biasa dan tak tertandingi sebagai sumber makanan terbaik bagi bayi yang
baru lahir, dan sebagai zat yang meningkatkan kekebalan tubuhnya
terhadap penyakit. Bahkan makanan bayi yang dibuat dengan teknologi masa
kini tak mampu menggantikan sumber makanan yang menakjubkan ini.
Allah memberitahu kita informasi penting ini sekitar 14 abad yang
lalu, yang hanya diketahui melalui ilmu pengetahuan baru-baru ini, dalam
ayat-Nya,
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Al Qur’an, 31:14)
5. Kelahiran Bayi
“Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak
membenarkan? Adakah kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan?
Kamukah yang menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?” (Al Qur’an, 56:57-59)
Penciptaan manusia dan aspek-aspeknya yang luar biasa itu
ditegaskan dalam banyak ayat. Beberapa informasi di dalam ayat-ayat ini
sedemikian rinci sehingga mustahil bagi orang yang hidup di abad ke-7
untuk mengetahuinya.
Beberapa di antaranya yaitu: Manusia tidak diciptakan dari mani yang
lengkap, tetapi dari sebagian kecilnya (spermazoa). Sel kelamin
laki-lakilah yang menentukan jenis kelamin bayi. Janin manusia melekat
pada rahim sang ibu bagaikan lintah. Manusia berkembang di tiga kawasan
yang gelap di dalam rahim.
6. Campuran dalam Air Mani
Cairan yang disebut mani tidak mengandung sperma saja. Cairan ini
justru tersusun dari campuran berbagai cairan yang berlainan.
Cairan-cairan ini mempunyai fungsi-fungsi semisal mengandung gula yang
diperlukan untuk menyediakan energi bagi sperma, menetralkan asam di
pintu masuk rahim, dan melicinkan lingkungan agar memudahkan pergerakan
sperma.
Yang cukup menarik, ketika mani disinggung di Al-Qur’an, fakta ini,
yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern, juga menunjukkan bahwa
mani itu ditetapkan sebagai cairan campuran:
“Sungguh, Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, lalu Kami beri dia (anugerah) pendengaran dan penglihatan.” (Al Qur’an, 76:2)
Di ayat lain, mani lagi-lagi disebut sebagai campuran dan ditekankan bahwa manusia diciptakan dari “bahan campuran” ini:
“Dialah Yang menciptakan segalanya dengan sebaik-baiknya, Dia
mulai menciptakan manusia dari tanah liat. Kemudian Ia menjadikan
keturunannya dari sari air yang hina.” (Al Qur’an, 32:7-8)
7. Segumpal Darah yang Menempel pada Rahim
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita,
intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal
sebagai “zigot” berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya
menjadi “segumpal daging”. Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh
manusia dengan bantuan mikroskop.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan, Dia
telah menciptakan manusia dari ‘alaq (segumpal darah). Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah.” (Al Qur’an, 96:1-3)
Arti kata “‘alaq” dalam bahasa Arab adalah “sesuatu yang menempel
pada suatu tempat”. Kata ini secara harfiah digunakan untuk
menggambarkan lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
Tentunya bukanlah suatu kebetulan bahwa sebuah kata yang demikian tepat
digunakan untuk zigot yang sedang tumbuh dalam rahim ibu.
8. Tiga Tahapan Bayi dalam Rahim
Dalam Al Qur’an dipaparkan bahwa manusia diciptakan melalui tiga tahapan dalam rahim ibunya.
“… Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian
dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan
kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (Al Qur’an, 39:6)
Sungguh, biologi modern telah mengungkap bahwa pembentukan embrio
pada bayi terjadi dalam tiga tempat yang berbeda dalam rahim ibu.
Sekarang, hal ini dijadikan sebagai pengetahuan dasar.
Misalnya, dalam buku Basic Human Embryology, sebuah buku referensi utama dalam bidang embriologi, fakta ini diuraikan sebagai berikut: “Kehidupan
dalam rahim memiliki tiga tahapan: pre-embrionik; dua setengah minggu
pertama, embrionik; sampai akhir minggu ke delapan, dan janin; dari
minggu ke delapan sampai kelahiran.” (Williams P., Basic Human Embryology, 3. edition, 1984, s. 64.)
9. Tanda Manusia pada Sidik Jari
Saat dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa adalah mudah bagi Allah untuk
menghidupkan manusia setelah kematiannya, pernyataan tentang sidik jari
manusia secara khusus ditekankan:
“Apakah manusia mengira bahwa Kami tidak akan mengumpulkan
(kembali) tulang-belulangnya? Ya, bahkan Kami mampu menyusun (kembali)
ujung jari-jarinya dengan sempurna.” (Al Qur’an, 75:3-4)
Keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19.
Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan
biasa tanpa makna khusus. Namun dalam Al Qur’an, Allah merujuk kepada
sidik jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian orang waktu itu, dan
mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari, yang baru mampu
dipahami di zaman sekarang.