PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS
Setiap
keputusan yang telah diambil itu merupakan perwujudan kebijakan yang
telah digariskan. Oleh karena itu analisis proses pengambilan keputsan
pada hakikatnya sama saja dengan proses kebijakan. Dunn menyatakan bahwa
komponen-komponen proses kebijakan (juga merupakan komponen proses
pengambilan keputusan) meliputi :
(1) masalah kebijakan (policy problems)
(2) alternative kebijakan (policy alternatives)
(3) tindakan kebijakan (policy actions)
(4) hasil kebijakan (policy outcomes)
(5) pola pelaksanaan kebijakan (policy performance)
knowledge
of what is (fact), what is right (values), and what to do (action)
requires the use of multiple methods of inquiry and argument to produce
and transform information about policy problems, policy alternatives,
policy actions, policy outcomes, and policy performances.
Sementara
itu Prajudi mengemukakan pola proses pengambilan keputusan meliputi :
Pertama, seseorang mula-mula harus menyadari dan menempatkan diri
sebagai pemimpin dalam suatu organisasi yang harus bertanggung jawab
sebagai pimpinan organisasi. Sebagai pimpinan itu harus memutuskan
sesuatu jika dalam organisasinya itu terdapat masalah. Kedua, masalah
yang dihadapi lebih dulu harus ditelaah, mengingat bahwa masalah itu
mempunyai bermacam-macam sifat, bentuk dan kompleksitasnya. Ketiga,
selain menelaah masalahnya, juga harus dianalisis situasi yang
mempengaruhi baik organisasinya maupun masalahnya. Keempat, kemudian
perlu menelaah keputusan itu sendiri yang harus di buatnya. Terutama
yang ditelaah adalah alternatif-alternatif yang dikemukakan dengan
konsekuensi masing-masing, untuk kemudian dipilih satu di antara
alternative tersebut yang dianggap paling tepat. Kelima, setelah
keputusan diambil, maka keputusan itu akan saling terpengaruh dari jiwa
kepemimpinan dan manajemen dari pimpinan yang bersangkutan.
Pendapat Prajudi inipun sebenarnya tidak berbeda dengan pendapat – pendapat lainnya sebagaimana telah disebutkan dimuka.
Ada
pendapat lain yang ada kemiripan pendapat dengan Dunn, yaitu dalam
rangka untuk mengambil keputusan diperlukan beberapa langkah secara
berturut-turut, yaitu :
1. mengidentifikasi masalahnya
2. menganalisis masalah
3. membuat beberapa alternative pemecahan masalah
4. memperbandingkan alternatif-alternatif
5. memilih alternatif yang dianggapnya terbaik
6. mengambil keputusan dengan pasti
7. melaksanakan keputusan dan memantaunya
8. mengevaluasi hasilnya.
Identifikasi masalah
Suatu
organisasi apabila menghadapi permasalahan maka lebih dulu harus dibuat
jelas apakah itu memang masalah (problem) atau sekedar isu (issue)
belaka. Yang dimaksud dengan masalah (problem) di sini adalah persoalan
yang harus dipecahkan sedangkan isu adalah persoalan yang perlu
dibicarakan saja (tidak harus dipecahkan).
Problem is a question to be solved or decided. Issue is a question that arises for discussion (Hornby, 1974).
Dalam
mengadakan identifikasi itu sendiri perlu dilakukan : segala data atau
hal yang nampaknya merupakan komponen permasalahannya dicatat untuk
nantinya dianalisis lebih lanjut. Di sini belum mengadakan pemilihan
mana yang nampaknya relevan dan mana yang nampaknya kurang relevan bagi
masalah itu.
Mengadakan analisis permasalahannya
Hal
penting yang perlu dalam menganalisis masalah tersebut adalah apakah
hal itu benar-benar masalah yang serius dan perlu dipecahkan atau
sekedar isu yang cukup untuk dibicarakan saja. Kalau hal itu merupakan
masalah yang serius, maka perlu ditetapkan batas-batas permasalahannya.
Dengan demikian, maka pemecahannya menjadi lebih terarah. Jadi perlu
diketemukan unsure pembatasnya dan unsure penentunya. Di situ data-data
permasalahan mulai dipilah-pilah. Mana yang nampaknya relevan dan mana
yang nampaknya kurang relevan untuk masalah yang dihadapinya. Kemudian
juga harus diteliti dan dianalisis apa yang menjadi penyebab timbulnya
masalah. Tanpa mengetahui penyebab timbulnya masalah, maka pemecahannya
akan sembarangan, tidak terarah.
Membuat beberapa alternative pemecahan
Untuk
dapat membuat alternatif – alternatif pemecahan, maka lebih dulu harus
diketahui penyebab timbulnya masalah. Kemudian setelah diketahui
penyebabnya, maka dibuatkan beberapa alternatif pemecahannya (jangan
hanya satu alternative saja). Dengan berprinsip pada efisiensi, perlunya
beberapa alternative dibuat sekaligus, kalau alternative yang
dipilihnya ternyata tidak dapat memecahkan masalah dengan baik, maka
digunakanlah alternative lainnya yang telah tersedia. Pembuatan beberapa
alternative, sebaiknya dilakukan oleh Unit Pengelolaan Data, mengingat
pimpinan tugas dan tanggung jawabnya cukup luas dan sangat berat.
Membandingkan beberapa alternatif
Untuk
mengambil keputusan telah tersedia beberapa alternatif pemecahan
masalah. Masing-masing alternative juga telah disertai keunggulan dan
kelemahan. Bobot timbang tinggal memilih alternative mana yang dianggap
paling cocok untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Pemilihan
dan penentuan alternative mana yang akan dipakai ini dapat dilakukan
oleh pimpinan itu sendiri. Tetapi juga tidak tertutup kemungkinan
disarankan (recommendation), oleh Unit Pengolah Data. Keputusan akhir
alternatif mana yang akan dipilih itu tetap pada pimpinan.
Megnambil keputusan dengan pasti
Kalau
sudah ada alternatif pemecahan masalah yang dipilihnya, maka pimpinan
harus tegas untuk menetapkan dengan pasti keputusan yang diambilnya.
Dengan demikian, maka pimpinan itu sendiri dan atau para pelaksanaan
keputusan juga mendapat pegangan dalam bertindak.
Melaksanakan keputusan dan memantaunya
Kalau
keputusan telah ditentukan, maka pada saat yang telah ditetapkan
keputusan itu dijalankan. Setiap langkah atau tahap dalam perjalanan
pelaksanaan harus selalu diikuti dengan pemantauan (monitoring). Dari
situ akan dapat diketahui apakah pelaksanaan itu masih sesuai dengan
harapannya atau tidak. Mungkin pada tahap-tahap perjalanan awal masih
sesuai, tetapi pada perjalanan selanjutnya mungkin mulai ada
penyimpangan (tidak sesuai lagi). Hal ini dapat terjadi apabila hasil
pemecahan masalah baru akan dapat diketahui setelah sekian lama. Dengan
kata lain membutuhkan waktu untuk mengetahui apakah berhasil atau gagal.
Mengevaluasi hasilnya
Ada
kemungkinan bahwa hasil dari pelaksanaan keputusan memecahkan masalah
itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun dalam setiap langkah
pelaksanaan harus diikuti dengan evaluasi. Setiap langkah diadakan
pemantauan, hasilnya segera dievaluasi untuk menentukan apakah
pelaksanaannya itu masih sesuai dengan yang diharapkan.
MACAM STRATEGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Keputusan yang Dibuat oleh Seseorang
Kebaikannya antara lain :
1) keputusannya cepat ditentukan atau diambil, karena tidak usah menunggu persetujuan dari rekan lainnya
2) tidak akan terjadi pertentangan pendapat
3) kalau
pimpinan yang mengambil keputusan itu mempunyai kemampuan yang tinggi
dan berpengalaman yang luas dalam bidang yang akan diputuskan,
keputusannya banyak tepatnya.
Kelemahannya antara lain :
1) bagaimanapun kepandaian dan kemampuan pemimpin, tetapi kemampuan pasti terbatas juga.
2) keputusan
yang terlalu cepat diambil dan tidak minta nasihat orang lain kerap
kali meleset, kerap kali tidak sesuai dengan harapannya
3) kalau terjadi kesalahan pengambilan keputusan, itu merupakan beban berat bagi pimpinan seorang diri.
2. Keputusan Kelompok (Group Decision)
Dalam
organisasi yang besar pemecahan masalah atau pencapaian tujuan tertentu
harus dilakukan oleh sekelompok pimpinan yang merupakan satu tim atau
panitia. Adapun yang termasuk keputusan yang harus diambil oleh kelompok
pimpinan antara lain : penetapan tujuan organisasi, perumusan rencana
organisasi yang menyeluruh, kebijaksanaan strategis. Keputusan kelompok
ini misalnya apabila pucuk pimpinannya lebih dari satu orang, misalnya
direksi yang terdiri dari Direktur Utama dan beberapa Direktur Bidang.
Dapat juga keputusan kelompok ini diambil oleh suatu tim yang terdiri
dari Direktur Utama dan beberapa Direktur Bidang. Dapat juga keputusan
kelompok ini diambil oleh suatu tim yang terdiri dari Direktur dengan
para Kepala Divisi dalam suatu perusahaan besar. Kelompok itu dapat juga
berupa suatu panitia, misalnya Panitia Eksekutif. Dapat juga keputusan
yang diambil di DPR, dan lain-lainnya.
Ciri dari keputusan yang perlu diambil oleh suatu tim atau kelompok adalah :
1. Apabila masalah atau tujuan yang ingin dicapai itu akan menyangkut kelangsungan hidup organisasinya.
2. Apabila masalah atau tujuan itu membuat risiko berat bagi organisasinya
3. Apabila
menyangkut berbagai aspek atau bidang di mana seorang diri tidak
mungkin menguasainya dengan baik; dan tidak cukup diberi masukan dari
para ahli dalam bidangnya.
Kebaikan dari Keputusan Kelompok
1. Tugas dan tanggung jawab pucuk pimpinan menjadi lebih ringan. Tanggung jawab dalam hal ini terutama tanggung jawab moral
2. Pemikiran oleh beberapa orang akan lebih baik hasilnya jika dibandingkan dengan pikiran oleh seorang diri
3. Kerjasama
di antara pimpinan menjadi lebih baik, karena rasa tanggung jawab
bersamanya (integrasi) terpatri dalam bentuk keputusan kelompok.
4. Hasil pemikiran beberapa orang itu saling melengkapi
5. Pertimbangan lebih matang.
Kelemahan dari Keputusan Kelompok
1. Kalau tidak terdapat kata sepakat dan masing-masing tetap bertahan pada pendiriannya, maka akan menimbulkan ketegangan
2. Ketegangan
yang timbul kerap kali menimbulkan rasa tidak senang secara pribadi,
sehingga dalam banyak hal akan selalu berusaha saling menjatuhkan atau
menjegal
3. Keputusan yang diambil oleh kelompok biasanya memakan waktu yang lebih lama
4. Kalau
keputusan yang diambil oleh kelompok itu kerap kali dilakukan, maka
akan mengurangi kewibawaan pucuk pimpinan, apalagi kalau dalam proses
pengambilan keputusan ternyata pucuk pimpinan kurang berperan (karena
kurang mampu dibandingkan dengan anggota kelompok lainnya)
5. Rasa tanggung jawab masing-masing berkurang.
6. Kalau
terjadi kegagalan, mungkin akan saling melemparkan kesalahan apalagi
pimpinan kurang mendapat kesempatan memperoleh nasehat/saran-saran dan
pada konsultannya (consultative superpisior) sumber
Thanks for reading:
PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGIS