Tidak Ada Komunikasi Finansial Selama Pacaran
Banyak wanita merasa tabu membicarakan masalah keuangan keitka masih berpacaran. Umumya, mereka takutdianggap tidak romantis. Menurut Mike, jika sebuah hubungan sudah serius dan sudah menuju ke pernikahan. minimal wanita harus tahu penghasilan pasangan dan mulai memikirkan urusan pembagian tugas keuangan. Dengan begitu, ketika menikah wanita tidak lagi terkaget-kaget atau merasa tidak puas. Mike bahkan menganjurkan untuk mengangkat isu tentang perjanjian pra-nikah agar lebih jelas pemisahan antara harta bawaan dan harta bersama.
Tidak Menyiapkan Pensiun Sejak Dini
Sebagian besar wanita lajang beranggapan bahwa mengelola keuangan adalah urusan wanita yang telah menikah. Mereka merasa belum perlu mengikuti asuransi atau berinvestasi. Menabung pun dilakukan kalau masih ada sisa uang gaji, setelah dipotong berbagai tagihan dan biaya bersenang-senang. Motto wanita lajang adalah santai dan menikmati hidup, mumpug belum punya tanggungan. Hal ini sangat disayangkan. Banyak wanita lajang hanya memikirkan hari ini saja, padahal mereka akan menuai manfaat di hari tua, jika sudah memiliki pension plan yakni kemandirian finasial.
Investor Konservatif
Dari hasil pengamatan Mike, wanita lebih suka bermain aman. Berinvestasi adalah sesuatu yang jarang ada dalam kamus mereka. Umumnya, wanita lajang memilih tabungan dan deposito karena tidak ada risiko kehilangan uang. Padahal, sebenarnya banyak pilihan investasi yang profitnya bisa lebih besar dibanding menabung, meski risikonya lebih tinggi. Karena itu, wanita lajang harus lebih agresif dalam berinvestasi dan mulai paham bentuk dan risiko berbagai jenis investasi. Mike menyarankan agar mereka menyusun semacam ‘tangga’ investasi, mulai yang berisiko rendah hingga tinggi. Dimulai tangga paling rendah seperti obligasi retail indonesia (ORI), hingga obligasi dan saham.
Sembarangan Menyimpan Dokumen Finansial dan Aset
Kebanyakan wanita lajang ceroboh mengumpulkan kuitansi penting, tagihan kartu kredit, polis asuransi, akta pembelian, hingga slip peminjaman. Padahal, dokumn tersebut sangat diperlukan sebagai bukti jika sampai terjadi kekeliruan atau kecurangan dari pihak tertentu. Selain itu, mereka juga harus memiliki daftar kekayaan, aset yang dimiliki dan mengetahui posisi keberadaanya. Untuk itu, simpanlah segala tagihan dan kuitansi pembayaran minimal selama sebulan, rajin mencetak buku tabungan dan menyimpan kuitansi yang berhubungan dengan dunia keuangan seperti reksa dana.
Membuka Rekening Bersama Ketika Pacaran
Membuka rekening bersama sebaiknya dilaksanakan setelah menikah. Jadi, kalau sampai hubungan itu putus, tidak menimbulkan konflik.
Jor-Joran Pesta Pernikahan
Siapa yang tidak menginginkan pesta pernikahan yang berkesan? Untuk mewujudkannya, tak jarang mereka rela mengeluarkan dana jor-joran yang melebihi kemampuan. HIdup yang sebenarnya justru dimulai setelah pernikahan. Jangan mengandalkan angpao yang akan diperoleh. Setidaknya alokasikan dana untuk 3-6 bulan biaya kebutuhan setelah pesat pernikahan.
Belum Memiliki Prioritas Keuangan
Harus diakui, wanita lajang sering merasa lebih santai. Mereka merasa belum memiliki kewajiban membayar pos-pos tertentu, seperti listrik, kebutuhan dapur atau uang sekolah anak, layaknya wanita menikah. Tak heran bila mereka akhirnya mereka pun lebih santai dalam mengeluarkan uang. Sebaiknya dana untuk belanja bulanan baru bebas untuk dikeluarkan setelah semua utang dan tagihan dibayarkan, termasuk tagihan kartu kredit, tagihan ponsel, dana tabungan, serta cicilan premi asuransi.
Menggabung Gaji dan Tabungan Di Satu Rekening
Jangan pernah menggabung gaji dengan tabungan di dalam satu rekening. Sebaiknya ada satu rekening khusus untuk tabungan. Cara ini akan membuat tabungan amankarena tidak terjadi tumpang tindih yang mengakibatkan tabungan terpakai untuk hal-hal yang kurang penting.
Suka Menunda Membayar Tagihan
Kebiasaan buruk ini bisa menuai karena menyebabkan tagihan makin menggunung. Belum lagi ditambhah denda karena telat membayar. Sebaiknya luangkan satu hari khusus di pekan pertama atau kedua setiap bulan untuk membayar semua tagihan. Kalau tidak mau repot, gunakan sistem autodebet atau lewat e-banking.
Besar Pasak Daripada Tiang.
Banyak wanita lajang lebih boros dalam mengunakan penghasilannya. Sepertinya kalau gaji belum habis, hati belum plong. Gaya hidup wanitalajang memang cenderung lebih bebas dan belum terkendali. Dikutp dari koskosanku.com