Jepang dikenal memiliki beragam festival yang tidak hanya menarik,
tetapi juga unik atau tak biasa. Menariknya, keenam festival unik ini
pun berhasil menarik puluhan ribu atau bahkan ratusan ribu pengunjung
setiap tahun. Ingin tahu keunikan dari keenam festival ini? Penasaran?
Berikut adalah enam festival terunik di Jepang. Yuk simak bersama!
Hadaka Matsuri biasa disebut Naked Festival. Meski dijuluki
sebagai Festival Telanjang, mereka yang ikut meramaikan festival ini
tidak benar-benar datang dalam keadaan bugil. Peserta festival ini masih
menggunakan cawat yang dalam bahasa Jepang disebut fundoshi dan
beberapa terkadang masih mengenakan mantel pendek. Festival yang
diadakan di seluruh Jepang setiap tahun ini biasanya digelar pada musim
panas atau dingin.
Hadaka Matsuri yang paling terkenal di Jepang
dinamakan Saidai-ji Eyo Hadaka Matsuri, yang biasa diadakan di Kuil
Saidaiji di Okayama - yang merupakan asal dari festival ini. Seperti
dilansir Wikipedia, setiap tahun ada lebih dari 9.000 orang yang
mengikuti festival ini. Dengan mengikuti festival ini, mereka pun
berharap mendapatkan keberuntungan sepanjang tahun.
2. Kanamara Matsuri (Festival Dewa Penis)
Semua mata tertuju pada replika alat kemaluan
pria yang diarak keliling kota. Uniknya, replika tersebut diberi warna
pink cerah. Wow, semakin menusuk mata! Warga Jepang menyebutnya Kanamara
Matsuri, sebuah festival Shinto kuno yang dilakukan untuk menghormati
kesuburan, mencegah penyakit seksual menular, dan mengumpulkan uang
untuk penelitian HIV.
Jika diterjemahkan, Kanamara Matsuri
berarti "Big Iron Penis Lord" atau Dewa Penis Besi Besar. Usut punya
usut, acara tahunan ini selalu dirayakan pada minggu pertama bulan April
di Kawasaki, Jepang. Kemudian diakhiri pada hari Minggu pertama pada
bulan April.
Onda Matsuri (Festival Seks Kuno)
Onda Matsuri adalah salah satu festival
kesuburan paling kuno di Jepang. Onda Matsuri atau secara harfiah
diartikan sebagai Festival Sawah, memiliki ritual seks publik yang
diadakan pada tanggal 3 Februari di Kuil Asuka-ni-imasu di Jepang barat.
Sebagaimana dilansir rocketnews24.com, Onda Matsuri selalu diadakan
pada hari Minggu pertama bulan Februari (awalnya itu diadakan pada hari
kesebelas dari bulan pertama dalam kalender lunar).
Sekitar 1.400
tahun yang lalu, Asuka menjadi jantung politik, budaya dan spiritual
Jepang. Kuil shinto ini dikenal luas berkat ritus kesuburan
legendarisnya yang kabarnya dapat membawa keberuntungan dalam
perjodohan, pernikahan dan kehamilan.
Ada hal menarik lain yang
dapat wisatawan temui di kuil ini, yakni dua buah batu suci yang
berbentuk alat genital wanita dan pria. Pengunjung festival ini juga
harus berhati-hati karena peserta ritual yang memakai topeng kerap
melakukan aksi "jahil" seperti menyingkap rok penonton wanita dengan
batang bambu.
Ososo Matsuri (Festival Vagina)
Kuil shinto Ooagata di Jepang merayakan musim semi dengan festival unik
yang bertemakan kesuburan, tepat pada hari Minggu kedua di bulan Maret.
Menariknya,
parade tahunan ini akan dipenuhi oleh para wanita yang membawa simbol
Miss V melalui jalan-jalan kota di Inuyama, Jepang. Festival shinto kuno
yang juga dikenal dengan sebutan Ososo Matsuri ini secara harfiah
diartikan sebagai Festival Vagina.
Jika Anda berkunjung ke kuil
shinto Ooagata, Anda juga akan menemukan sebuah batu berbentuk vagina
yang disebut Hime Ishi (yang artinya batu vagina suci). Perayaan
tersebut tidak hanya dimaksudkan untuk kesehatan wanita, tetapi juga
untuk mensyukuri atas jumlah panen yang melimpah dan segala macam
kemakmuran dan kesuburan.
Naki sumo (Festival Bayi Menangis)
Banyak festival atau tradisi unik yang dilakukan untuk mendoakan bayi
atau anak kecil di berbagai negara. Kebiasaan-kebiasaan dan
praktik-praktik tradisional ini kadang terdengar aneh. Namun, sampai
sekarang banyak orang masih melakukan tradisi leluhur itu secara
turun-temurun. Di Jepang, Anda bisa menikmati sebuah kontes bayi
menangis atau Naki sumo, seperti dilansir Boldsky.com.
Naki sumo,
festival tangisan bayi di Jepang merupakan kontes untuk balita. Para
pegulat menggendong bayi di tangan mereka dan memandangi bayi itu sampai
menangis. Ketika bayi menangis, ibu dari anak berdoa untuk kesehatan
bayi mereka.
Bayi yang menangis dengan suara keras dan lantang
akan terpilih sebagai pemenang kontes bayi menangis. Festival
tradisional ini telah berusia 400 tahun. Setiap tahun lebih dari 100
bayi berpartisipasi dalam festival Naki Sumo. Para ibu membawa bayi
mereka ke festival ini untuk mendapatkan berkat Tuhan dan melawan roh
jahat. Saat bayi diambil oleh pegulat sumo, seorang wasit berkostum
tradisional berdiri di samping mereka. Wasit mencatat durasi tangisan
dan berdoa untuk kesehatan si bayi.
Para warga setempat juga percaya bahwa
dengan mengikuti perayaan unik ini, mereka dapat menyembuhkan
kemandulan, impotensi, dan menjamin kesuksesan bisnis serta kesuburan di
tahun-tahun berikutnya.
Festival Takayama
Festival Takayama dimulai pada abad ke-16 sampai
17 di kota Takayama, Jepang. Asal-usul festival ini tidak diketahui,
tetapi penduduk Jepang meyakini bahwa festival ini dimulai pada masa
pemerintahan keluarga Kanamori. Festival ini diadakan sebanyak dua kali
yakni pada musim semi (14-15 April) dan musim gugur (9-10 Oktober),
seperti yang dilansir di jnto.go.jp.
Festival ini dianggap
sebagai salah satu festival paling indah di Jepang. Anda bisa
menyaksikan sebuah parade besar yang dipentaskan 1000 orang dan membuat
Anda seolah-olah kembali ke abad ke-15.
Selama festival digelar,
kota Takayama yang tenang ini berubah menjadi lebih semarak dengan
pemasangan bendera, lentera, dan masih banyak lagi. Puncak dari festival
ini adalah pesta karnaval dan parade boneka kuno. Semua pawai indah ini
dihiasi dengan ukir-ukiran, boneka, tirai, vernis, dan tirai bambu.
Parade
paling populer di Festival Takayama adalah parade Tokeiraku yang
menampilkan orang memakai topi yang dihiasi dengan bulu burung. Festival
ini juga diikuti oleh peluncuran 100 lampion cantik dan menghasilkan
pemandangan yang sangat indah.
Inilah enam festival terunik di Jepang. Festival manakah yang membuat Anda tertarik untuk mengunjunginya?
sumber: merdeka.com
Thanks for reading:
6 Festival terunik di Jepang