Vespa di Indonesia bagaikan musik dangdut. Berakar dari luar lalu
mengalami metamorfosa dan melahirkan budaya baru, jauh dari citra awal.
Penandanya hanya satu, merek yang mengingatkan orang pada negara asal,
Italia.
Beberapa media ternama asing pernah mengangkat keunikan komunitas vespa
gembel di Indonesia. Dengan modifikasi nan ekstrim, menanggalkan gaya
pabrikan negeri asal lalu dipermak habis sesuai imajinasi sang empunya.
Hasilnya mungkin mengingatkan pada gaya 'amburadul' film Mad Max, namun
memunculkan potret budaya yang baru, yang lebih khas dari negeri
sendiri.

Pemanfaatan vespa sebagai legitimasi sebuah kreatifitas sekaligus jati
diri budaya baru memang tak ada habisnya. Tidak terbatas pada modifikasi
untuk dikendarai, tapi juga menciptakan hal baru dari setiap
onderdilnya. Hasilnya sangat unik: instrumen musik vespa.
Adalah Iwan Loncenk yang memelopori musik rongsokan onderdil motor Vespa
ini. Grup 282 Black Percussion Scooter ini lahir 31 Desember 2010, di
Padepokan Seni Kota Bandung, Jln. Peta 209. Nama ini diambil dari sebuah
nama sanggar K282 (Kelompok 282) bekerja sama dengan Black Scooters.
Abah Richard, pentolan Black Scooter Bandung yang menyambut dan membantu
mewujudkan ide Iwan memanfaatkan onderdil bekas vespa yang menumpuk
agar dijadikan bermacam alat musik.

"Saat itu hanya berupa tatakolan (Vespavora). Kemudian dari hari kehari,
dari minggu keminggu, dari bulan kebulan, saya mencoba untuk
menyempurnakan suku cadang Vespa untuk bisa bernada, baik diatonis
maupun pentatonis. Dengan semangat hobi akhirnya saya menemukan 23 item
dari suku cadang Vespa menjadi alat musik," ungkap Iwan Loncenk.
Kini Iwan berhasil membuat berbagai alat musik unik. Misalnya flute
(alat tiup) terbuat dari keran bensin vespa tahun 62, doom trompet
(alat tiup) terbuat dari knalpot Chito, menjadikan suara sangkakala
(terompet kematian), guitar (gitar elektrik) dari 1/2 mesin Vespa,
Ba'n'ss (bass elektrik) terbuat dari pelak dan ban ukuran 10, vioul tank
(alat gesek) dari tanki Vespa, lute siter tank (alat petik) kacapi
siter dari tangki Vespa, dan lain sebagainya.
Kelompok musik 282 tersebut kemudian sering pentas di berbagai acara di
Bandung. Mungkin ada di antara kamu yang pernah melihat aksi mereka di
panggung
sumber: apakabardunia.com
Thanks for reading:
Ketika Motor Vespa Menjadi Alat musik