desktopnexus.com
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:
”Kami keluar (safar) bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,
dan tujuan kami hanyalah ibadah haji. Sampai ketika kami tiba di Sarif
atau dekat dengannya, aku mengalami haid. Kemudian Nabi shallallahu
'alaihi wasallam masuk menemuiku sementara aku sedang menangis. Lalu
beliau bertanya:”Apakah engkau mengalami nifas?” maksudnya adalah haid
(menstruasi). ‘Aisyah berkata:”Aku jawab:’Iya.’” Beliau shallallahu
'alaihi wasallam bersabda:”Sesungguhnya ini adalah sesuatu yang telah
Allah tetapkan (takdirkan) bagi kaum wanita dari anak cucu Adam. Maka
lakukanlah amalan-amalan haji, hanya saja janganlah engkau Thahwaf di
Ka’bah sebelum engkau mandi (setelah suci dari haidh).” 'Aisyah
berkata:”Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkurban
dengan menyembelih seekor sapi yang diniatkan untuk semua isterinya.” (HR. Muslim no 2976)
Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:
”Sesungguhnya ini adalah sesuatu yang telah Allah tetapkan (takdirkan) bagi kaum wanita dari anak cucu Adam.”
Adalah perkataan yang mengandung mukjizat, karena beliau
shallallahu 'alaihi wasallam menetapkan suatu fakta ilmiah yang
bertentangan dengan apa yang tersebar di kalangan Bani Israil kala itu,
bahwa ia (haidh) pertama muncul di kalangan mereka.
Imam an-Nawawi rahimahullah ketika mensyarakh (menjelaskan) hadits
ini berkata:”Sabda beliau shallallahu 'alaihi wasallam dalam tentang
haidh ’ Ini adalah sesuatu yang telah Allah tetapkan (takdirkan) bagi
kaum wanita dari anak cucu Adam.”’, ini adalah hiburan peredam kesedihan
baginya (‘Aisyah radhiyallahu 'anha). Dan maknanya adalah bahwa haidh
itu bukan hanya menimpa engkau saja (wahai ‘Aisyah), akan tetapi semua
kaum wanita dari anak cucu Adam mengalaminya, sebagaimana buang air keci
dan air besar dialami oleh kaum wanita dan laki-laki dan selain mereka.
Imam al-Bukhari rahimahullah berdalil dalam Shahih-nya dengan keumuman
hadits ini bahwasanya haidh/menstruasi terjadi pada semua wanita anak
cucu Adam, dan dengan hadits ini juga beliau (al-Bukhari) mengingkari
orang-orang yang mengatakan bahwa haidh pertama terjadi pada Bani
Israil” (lihat Syarh Shahih Muslim)
Dan termasuk hal yang telah menjadi ketetapan adalah bahwa haidh
memiliki kaitan secara organisme dengan sistem kehamilan pada tubuh
wanita. Para dokter spesialis berkata:” Siklus menstruasi yang dialami
wanita dari masa pubertas sampai masa menopause tidak lain hanyalah
persiapan yang berulang-ulang untuk proses kehamilan."
"Maka rahim (kandungan) mempersiapkan dirinya setiap bulan sekali untuk
menerima kehamilan, jika tidak terjadi kehamilan, maka ia akan
membersihkan sisa-sisa (efek) dari persiapan itu dan dikeluarkan (dari
rahim), dan mulailah fase berikutnya."
"Dan hari pertama dari masa haidh adalah hari pertama dari siklus haidh
(menstruasi), akan tetapi hari terakhir dari masa haidh adalah hari di
mana berakhir sepenuhnya efek-efek menstruasi dari siklus sebelumnya.
Maka haidh sebenarnya adalah tahapan bertumpuknya antara dua siklus yang
berurutan.”
Maka jika sel telur wanita yang keluar dari ovarium beberapa hari
sebelumnya bertemu dengan sperma laki-laki dalam masa penantiannya di
tuba falllopi lalu ia (sel telur) bertemu dengan salah satu darinya
(sperma), dan sel telur tersebut akan membentuk zygot.
Maka zygot ini tidak lama kemudian akan berjalan menuju rahim
melalui tuba falllopi, lalu ia akan menemukan nutrisi dalam jumlah besar
di dalam lendir tersebut. Dan ia menemukan bahwa membran dalam rahim
menjadi tebal dan kaya akan nutrisi, lalu ia akan membuat rongga dalam
rahim tersebut untuk tempat tinggalnya. Lalu ia (rongga tempat
tinggalnya itu) ditutup, dan ia dicukupi dengan segala sesuatu yang
dibutuhkan berupa makanan dan oksigen, sehingga ia tumbuh dan
berkembang.
Adapun jika tidak terjadi penyerbukan, maka sel telur akan mati
setelah 8 sampai 12 jam setelah proses pelepasannya (dari ovarium). Dan
setelah itu hilanglah harapan mendapatkan kehamilan pada masa siklus
ini.
Maka mulailah rahim membersihkan diri dari unsur-unsur pendukung yang
dipersiapkannya untuk menyambut kehamilan, sehingga kepadatannya
berkurang, menyusut dan berkurang ketebalan dindingnya (dinding rahim).
Suatu hal yang menyebabkan tertutupnya urat nadi yang berbentuk
spiral yang membawa darah ke unsur-unsur pendukung kehamilan melalui
urat nadi rahim. Jika urat nadi nadi ini tertutup maka matilah
unsur-unsur pendukung kehamilan (yang ada dirahim) tersebut disebabkan
terputusnya aliran (suali) darah kepadanya, dan akhirnya menjadi rusak
(rapuh). Kemudian ia keluar (mengalir) melalui leher rahim, dan inilah
yang dinamakan haidh (menstruasi).
Jadi haidh (menstruasi) adalah bagian dari stuktur organisme pada
perempuan, sebagaimana ditetapkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
ketika beliau bersabda:
”Sesungguhnya ini adalah sesuatu yang telah Allah tetapkan (takdirkan) bagi kaum wanita dari anak cucu Adam.”
Sumber
Thanks for reading:
Menstruasi dan Mukjizat Sunnah Nabi