Masih
ingatkah kamu, Kalor merupakan energi yang berpindah dari suatu zat
yang bersuhu tinggi ke suatu zat yang suhunya lebih rendah. Nah, proses
perpindahan kalor tersebut dibagi menjadi 3 jenis diantaranya sebagai
berikut:
Konduksi
Konduksi merupakan proses perpindahan kalor tanpa disertai dengan perpindahan partikelnya. Proses konduksi ini secara umum terjadi pada logam atau yang bersifat konduktor (menghantarkan panas). Seperti tampak pada gambar di bawah ini.
|
gambar: ck-12.org |
Bagaimanakah proses perpindahan kalor secara konduksi?
Dalam konduksi yang berpindah hanyalah energi saja yaitu berupa panas.
Saat kita mengaduk teh panas dengan sendok, maka lama kelamaan tangan
kita terasa panas dari ujung sendok yang kita pegang. Atau saat kita
membuat kue menggunakan wadah berupa aluminium yang disimpan di oven jua
termasuk proses konduksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih jelasnya, sebuah benda terdiri dari partikel-partikel
pembentuk benda tersebut. Sebut saja sendok yang terbuat dari logam
aluminium terdiri dari partikel-partikel logam yang sangat berdekatan
letaknya. Sehingga saat ujung sendok dikenai panas maka partikel diujung
tersebut memperoleh energi panas yang membuatnya bergetar dan
bertumbukan dengan partikel disebelahnya tanpa ikut berpindah.
Akibatnya partikel partikel terus bergetar dan membuat partikel lainnya
ikut bergetar dan memperoleh energi berupa panas hingga ujung sendok
satunya lagi.
Besarnya energi konduksi disebut juga laju konduksi ditentukan oleh persamaan berikut:
Keterangan:
Q = kalor (joule)
k = koefisien konduski (konduktivitas termal)
t = waktu (s)
A = luas penampang (m persegi)
L = panjang logam (m)
T = Suhu (kelvin)
Konveksi
Konveksi adalah proses perpindahan kalor dengan disertainya perpindahan partikel. Konveksi ini terjadi umumnya pada zat fluid (zat yang mengalir) seperti air dan udara. Konveksi dapat terjadi secara alami ataupun dipaksa.
Konveksi alamiah misalnya saat memasak air terjadi gelembung udara hingga mendidih dan menguap. Sedangkan konveksi terpaksa contohnya hair dryer yang memaksa udara panas keluar yang diproses melalui alat tersebut.
|
gambar: ck-12.org |
Bagaimanakah proses terjadinya konveksi saat memasak air?
Air merupakan zatcair yang terdiri dari partikel-partikel penyusun air.
Saat memasak air dalam panci, api memberikan energi kepada panci dalam
hal ini termasuk proses konduksi.
Kemudian panas yang diperoleh panci kemudian dialirkan pada air.
partikel air paling bawah yang pertama kali terkena panas kemudian lama
kelamaan akan memiliki massa jenis yang lebih kecil karena sebagian
berubah menjadi uap air.
Sehingga saat massa jenisnya lebih kecil partikel tersebut akan
berpindah posisi naik ke permukaan. Air yang masih diatas permukaan
kemudian turun ke bawah menggantikan posisi partikel yang tadi.
begitulah seterusnya hingga mendidih dan menguap seperti tampak pada
gambar di bawah ini:
|
gambar: ck-12.org |
Besarnya energi konveksi atau bisa disebut laju konveksi ditentukan oleh persamaan berikut:
Keterangan:
Q = kalor (joule)
h = koefisien konveksi
t = waktu (s)
A = luas penampang (m persegi)
T = Suhu (kelvin)
Radiasi
Radiasi merupakan proses peripandahan kalor yang tidak memerlukan medium (perantara). Radiasi ini biasanya dalam bentuk Gelombang Elektromagnetik (GEM) yang berasal dari matahari. Namun demikian dalam kehidupan sehari-hari proses radiasi juga berlaku saat kita berada didekat api unggun, seperti gambar di bawah.
|
gambar: ck-12.org |
Bagaimanakah proses radiasinya? matahari adalah sumber cahaya di bumi,
sinarnya masuk ke bumi melewati filter yang disebut atmosfer, sehingga
cahaya yang masuk ke bumi adalah cahaya yang tidak berbahaya. Cahaya
yang masuk ke bumi melalui lapisan atmosfer itu dikenal dengan gelombang
elektromagnetik yang terbagi ke dalam gelombang pendek dan gelombang
panjang. Seperti Radio, TV, Radar, Inframerah, Cahaya Tampak,
Ultraviolet, Sinar X dan Sinar Gamma.
|
gambar ck-12.org |
Sinar Gelombang Elektromagnetik tersebut dibedakan berdasarkan panjang
gelombang dan frekuensinya. Semakin besar panjang gelombang semakin
kecil frekuensinya. Energi radiasinya tergantung dari besarnya frekuensi
dalam arti semakin besar frekuensi semakin besar energi radiasinya.
Sinar Gamma adalah gelombang elektromagnetik dan sinar radioaktif dengan
energi radiasi terbesar.
Dalam kasus ini, terdapat hal yang disebut radiasi benda hitam, yang
memaparkan bahwa semakin hitam benda tersebut maka energi radiasi yang
dikenainya juga makin besar. Hal ini adalah fakta sehari-hari. Saat kita
menjemur pakaian hitam dan putih dibawah sinar matahari berwarna dengan
jenis dan tebal yang sama, maka pakaian warna hitam akan lebih cepat
kering dibandingkan dengan pakaian berwarna putih.
Oleh karena itu, warna hitam dikatakan sempurna menyerap panas,
sedangkan warna putih mampu memantulkan panas atau cahaya dengan
sempurna. Sehingga emisivitas bahan (kemampuan menyerap panas) untuk
warna hitam e = 1 sedangkan warna putih e = 0. Untuk warna lainnya
berkisar antara 0 dan 1.
Besarnya energi radiasi benda hitam tergantung pula pada tingkat derajat
suhunya. Seperti yang terlihat dari rumus energi radiasi berikut:
Keterangan:
P = Daya Radiasi/Energi Radiasi setiap Waktu (watt)
Q = Kalor (joule)
t = waktu (s)
e = emisivitas bahan
A = luas penampang (m persegi)
T = suhu (kelvin)
o = konstanta stefan boltzmann (5,67 x 10 pangkat minus 8)
sumber: gomuda.com
Thanks for reading:
Perpindahan Kalor: Konduksi, Konveksi dan Radiasi