Sepulang kerja Anda sedang menunggu kereta di stasiun lalu teringat
harus membeli beberapa kebutuhan rumah tangga, namun malas kalau mampir
ke mini market konvensional. Membawa belanjaan dan berdesakan di kereta
bukan hal yang nyaman.
Kalau Anda di Korea Selatan, bayangan di atas tidak perlu dikhawatirkan.
Anda bisa mampir ke mini market saat menunggu kereta. Anda memilih
barang belanjaan di rak-rak yang tersedia. Uniknya tidak ada wujud fisik
barang yang dijual, hanya display dengan foto barang-barang yang
ditawarkan. Lalu Anda cukup melakukan pembelian dengan melakukan scan QR
codes dari smartphone.
Tentu, sebelumnya Anda harus mengunduh aplikasi pembaca QR Code yang
sudah disediakan di toko tersebut. Nah, setelah memilih barang belanjaan
Anda bisa kembali melanjutkan perjalanan pulang. Barang yang sudah
dipesan akan dikirim ke alamat rumah pada hari itu juga. Praktis, bukan?
Tampaknya toko virtual semacam ini menjadi tren baru di Korea Selatan
dan Jepang. Ini berawal ketika agen periklanan Korea Selatan, Cheil
melakukan riset perilaku konsumen dan tren teknologi smartphone di Korea
Selatan. Hasilnya, berbelanja dengan menggunakan teknologi smartphone
dan QR codes merupakan hal yang telah menjadi kebiasaan.
Perusahaan asal Inggris Tesco melihat peluang ini. Bersama Cheil
akhirnya mereka mulai menjalankan strategi bisnis baru ini. Pada 2011
Tesco membuka toko virtual pertama mereka di stasiun kereta api bawah
tanah Seolleung dengan nama Homeplus. Selain di stasiun kereta api bawah
tanah, toko virtual ini juga berada di tempat-tempat pemberhentian bus.
Homeplus menawarkan lebih dari 500 jenis produk, mulai dari makanan,
elektronik, perlengkapan kantor dan alat-alat rumah tangga. Berkat
inovasi strategi yang disebut Brick and Click ini, toko virtual Tesco
Homeplus langsung mendapatkan nominasi “Design of The Year” oleh London
Design Museum di tahun yang sama.
Sumber:
mobgenic.
Thanks for reading:
Toko Virtual, Cara Baru Belanja via Smartphone