Tak ada yang pernah tahu kapan kita akan dipanggil 'pulang'
selama-lamanya dari dunia ini. Namun selagi hidup kita hanya sekali,
janganlah menyia-nyiakan kesempatan ini dengan berbagai rasa pesimis dan
ketakutan. Mengapa?
Seorang perawat yang bekerja bertahun-tahun
di sebuah rumah sakit, sudah seringkali menghadapi pasien-pasien yang
menjelang akhir hayatnya. Ia menceritakan bahwa biasanya mereka berbagi
cerita dan pikiran selama kira-kira 2-3 minggu terakhir sebelum
meninggal.
Inilah
beberapa penyesalan yang mereka ceritakan pada perawat itu. Sebelum
Anda melakukan penyesalan yang sama, bacalah pengakuan mereka.
Penyesalan Pertama
"Kuharap aku lebih berani menjadi diriku sendiri, bukan menjadi orang lain hanya untuk menyenangkan orang banyak."
Tanpa
sadar, ada banyak orang yang hidup dan menjadi sosok yang sebenarnya
bukan mereka. Kadang kita ingin bergaul dan disukai oleh orang lain,
namun dengan menggunakan mind set yang salah. Kita berpikir untuk
menjadi orang yang menyenangkan mereka, namun akibatnya kita menjadi
orang lain untuk mendapatkan itu.
Akibatnya, kadang banyak mimpi
kita sendiri yang tak terpenuhi karena kita terlalu banyak memikirkan
kata orang, pendapat orang dan kebahagiaan orang lain. Hidup dengan
menggenggam dan mewujudkan mimpi Anda adalah hal yang menyehatkan dan
membahagiakan.
Penyesalan Kedua
Banyak pasien pria
yang mengalami hal ini. Akibat terlalu keras bekerja, mereka kehilangan
masa muda, kehilangan waktu bersama anak-anaknya serta orang yang mereka
cintai. Kebanyakan waktu orang yang bekerja, lebih banyak habis di
kantor.
Buatlah hidup Anda lebih sederhana, maka uang bukan
satu-satunya target Anda. Katakanlah Anda ingin bahagia, maka Anda bisa
mewujudkannya dengan uang secukupnya yang Anda punya. Bila Anda punya
lebih banyak waktu untuk melakukan hal yang penuh kasih sayang, Anda
akan lebih bahagia dan menemukan kesempatan yang lebih cocok dengan gaya
hidup Anda.
Penyesalan Ketiga
Faktanya, banyak
orang yang memendam perasaan mereka demi memelihara perdamaian dengan
yang lain. Namun bisa juga karena hanya ingin main aman. Hasilnya?
Mereka tak akan pernah meraih atau menemukan apapun bila mereka selalu
bersembunyi dari perasaan mereka sendiri,
Well, kita tak bisa
mengendalikan perasaan orang lain atau reaksi mereka pada perasaan kita.
Meski begitu, hal tersebut bukan alasan untuk tidak mengatakan dengan
jujur perasaan kita pada mereka. Kadang mereka yang sudah berpasangan
pun masih sering sulit mengutarakan perasaan pada pasangan mereka.
Ladies, just say it before its too late.
Penyesalan Keempat
Dunia
ini menjadi lebih hangat, ceria dan bersemangat ketika kita bertemu
dengan teman-teman. Namun seringkali, kesibukan dan gaya hidup membuat
waktu kita terenggut bersama mereka. Bahkan kadang, kita mengabaikan
betapa pentingnya menjaga hubungan baik dengan teman-teman kita karena
sibuk dengan urusan kita sendiri.
Namun saat kita mendekati
kematian, apa yang tadinya membuat Anda mengabaikan teman-teman Anda,
uang, gaya hidup dan kesibukan, tak lagi penting. Anda hanya ingin
kehangatan bersama mereka lebih lama. Anda tak ingin sendirian....
Penyesalan Kelima
Faktanya,
banyak orang yang merasa belum bahagia. Mungkin sebelumnya, mereka
bahkan tak tahu apa yang bisa membuat hidup ini lengkap, selain hanya
memikirkan apa yang membuat mereka merasa senang. Atau mereka yang
terjebak dalam pola hidup serta kebiasaan yang tak berubah, dengan kata
lain 'comfort zone'.
Kebahagiaan ada pada mereka yang punya mimpi
dan mengejarnya, ada pada orang yang mau jujur dengan perasaannya, ada
pada orang yang tak menghabiskan waktu untuk rutinitas kerja belaka.
Hidup ini pilihan. Pilihlah dengan sangat sadar, pilihlah dengan bijak
sana, pilihlah dengan jujur pada diri Anda sendiri. Terakhir, pilihlah
kebahagiaan untuk hidup Anda.
Sumber: terungkaplagi.blogspot.com
Thanks for reading:
Yang Sering Disesali Orang Sebelum Meninggal