Seberapa
sering kita memutar lagu yang kita sukai disetiap harinya? Atau berapa
kali mendengarkan lagu yang sama disetiap jamnya? Fenomena ini menjadi
misteri yang menarik perhatian semua pecinta musik di dunia seperti kutipan dari
gomuda.com.
Berbeda dengan film, musik lebih sering diputar ulang untuk didengarkan.
Alunan suara dan nada lagunya membuat kita terbawa suasana bahkan
mengikuti penyanyi asli untuk menyanyikannya, atau bahkan berdendang
menggerakan tubuh sesuai alunan musik.
Seorang psikolog musik Elizabeth Hellmuth Margulis, meneliti
mengapa pengulangan dalam mendengarkan musik terjadi pada setiap orang
yang menyukai musik sesuai seleranya. Hingga ia menyimpulkan bahwa bukan
hanya musik Pop asal Amerika saja yang selalu diulang namun juga musik
diseluruh dunia.
Margulis mengatakan, pengulangan terjadi karena "efek paparan" (
mere exposure effect). Paparan berulang bermakna sesuatu yang ke perasaan lebih positif tentang hal itu.
Psikolog telah menemukan bahwa orang cenderung memulai sesuatu dengan waspada - atau bahkan memusuhi - hal-hal baru, yang masuk akal dari perspektif evolusi. Tapi kemudian tindakan pemaparan mengubah perasaan kita. Biasanya merasa lebih hangat ke arah hal-hal yang kita temui lagi dan lagi.
"Katakanlah kita pernah mendengar sebuah lagu sedikit saja, atau mungkin kita bahkan tidak tahu telah mendengar lagu itu, dan kemudian mendengarnya lagi. Kedua kalinya kita mendengarnya, kita tahu apa yang seterusnya terjadi pada not lagu sampai batas tertentu, bahkan jika kita tidak tahu kau tahu, "kata Margulis. "Kita lebih peka dan mampu mengikuti urutan nada lagu. Hingga pikiran kita mengatakan, 'Oh, aku suka ini! Ini adalah lagu yang baik!'.
Margulis pun mengatakan pengulangan juga memungkinkan kita untuk mengalihkan perhatian kita dari sekitar, dari aspek permukaan musik untuk aspek-aspek lain.
Komposer Arnold Schoenberg, mengakui bahwa "kejelasan dalam musik tampaknya tidak mungkin tanpa pengulangan." Sehingga saat kita menyukai lagu yang diputar maka bagi beberapa orang akan memahaminya dengan cara pengulangan.
Sehingga tak heran, pengulangan bukan hanya terjadi pada musik namun juga pada iklan iklan politik. Psikolog Robert Bornstein dari Adelphi University, menunjukkan bahwa efek paparan juga merupakan bagian dari alasan kita melihat begitu banyak iklan politik sebelum pemilihan.
Thanks for reading:
Mengapa Kita Memutar Ulang Lagu Kesukaan, Lagi dan Lagi?