Berita aneh tentang bisnis yang akan saya bahas
ini sedikit unik dan konyol, tapi tetap saja bisa menjadi sebuah bisnis
yang masuk akal dan meraup untung. Mungkin Sobat Semua akan
terheran-heran bahkan bisa berdecak kagum dengan kreatifitas dalam
bisnis mereka.
Meski aneh dan konyol, tapi bisnis nyeleneh ini punya pelanggan
tersendiri. Setelah melakukan penelusuran, ada delapan bisnis yang tak
pernah terpikirkan oleh orang lain sebelumnya. Berikut ini adalah ide
dan peluang bisnis yang muncul dari para pengusaha di Asia.
1.Restoran Toilet Modern
Bayangkan Anda memakan eskrim berbentuk kotoran manusia sambil duduk di
atas toilet, menjijikan bukan? Tapi hal ini tidak berlaku di Taiwan.
Bisnis restoran bertema toilet ini sedang booming.
Restoran Toilet Modern ini didirikan pada 2004 oleh mantan bankir Wang
Zi-Wei setelah ia melihat kesuksesan wadah eskrim berbentuk toilet.
Sejak saat itu, ia berhasil membuka hingga 12 restoran yang tersebar di
Taiwan, dan satu di Hong Kong.
Semua peralatan makan di tempat ini berbentuk nyeleneh, mulai dari meja
bak mandi ditutup kaca dengan kursi yang berbentuk toilet sampai gelas
berbentuk tempat buang air kecil dan makanan yang disediakan dalam
piring berbentuk bak mandi kecil.
Selain bertema kamar mandi, di Taiwan juga ada restoran bertema rumah sakit dan penjara.
2.Semangka Kotak
Bermain-main dengan hukum alam semesta sudah jadi favorit orang Jepang sejak lama. Sampai muncullah semangka berbentuk kotak.
Para petani di provinsi Zentsuji yang terletak di Jepang bagian selatan
mulai menanam semangka di dalam kotak kaca persegi dan membiarkannya
tumbuh membesar sampai mengikuti bentuk kotak tersebut.
Semangka kotak ini diklaim lebih mudah ditaruh di kulkas daripada
semangka normal yang berbentuk bulat. Meski semangka ini baru ramai
diberitakan 2011 lalu, para petani Jepang mengklaim sudah menanam buah
berbentuk unik sejak 30 tahun silam.
Semangka normal biasa dijual Rp 300.000 di Jepang, tapi semangka kotak
ternyata lebih mahal, sekitar Rp 150.000-250.000 per buah tergantung
lokasi penjualan.
3.Pocket Geiger
Ini adalah alat pendeteksi radiasi. Bentuknya cukup kecil, lebih kecil
dari korek api gas untuk menyalakan rokok sehingga mudah dibawa ke
mana-mana.
Hanya saja, alat ini tidak akan bekerja tanpa bantuan ponsel. Ia baru
bisa mendeteksi adanya radiasi jika ditempelkan atau berdekatan dengan
ponsel sebagai mitranya dalam melakukan deteksi.
Alat ini pertama kali muncul di Jepang dikembangkan oleh lembaga non
profit Radiation Watch, setelah gempa dan tsunami 3 tahun lalu yang
menyebabkan pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima mengalami
kebocoran dan mengeluarkan radiasi.
4.Abu Jenazah Jadi Perhiasan
Tidak
ingin ditinggalkan oleh kerabat terdekat menjadi hal yang sangat
penting di Korea Selatan, bahkan jika kerabat itu sudah meninggal. Di
negeri K-Pop tersebut, sekarang ini sedang marak menyulap abu jenazah
menjadi sebuah batu perhiasan, seperti pertama atau berlian.
Inovasi ini muncul setelah adanya kampanye pembakaran mayat alias
kremasi oleh pemerintah setempat tahun 2.000 silam. Saat itu, pemerintah
meminta warganya mengkremasi jenazah seseorang daripada harus
menguburnya. Hal ini dilakukan demi menghemat lahan.
Buntut dari kampanye ini adalah munculnya undang-undang baru, yaitu
siapapun yang meninggal selepas tahun 2000 maka makamnya harus diberikan
kepada orang lain dalam jangka waktu 60 tahun mendatang.
Sejak saat itu, perusahaan yang memberikan jasa pengubahan abu jenazah
menjadi perhiasan meraup omzet cukup tinggi tiap tahun. Salah satunya
adalah Bonhyang, yang terletak di wilaya Icheon di sebelah selatan
Ibukota Seoul.
Perusahaan ini menggunakan api dengan suhu yang sangat tinggi sehingga
mengubah abu hasil kremasi jenazah mengkristal dan tinggal diasah
menjadi sebuah batu hias yang cantik hanya dalam waktu 90 menit saja.
Pendiri Bonhyang, Bae Jae-yul, bukan orang pertama yang menggunakan
teknologi ini di Korea Selatan. Ia menjual jasa pembuatan batu hias ini
seharga Rp 9 juta. Ia mengaku sudah melayani 1.000 pelanggan dalam 10
tahun terakhir.
Thanks for reading:
8 Bisnis Paling Konyol dari Pengusaha Asia